SENI KRIYA
Seni Kriya – Berbicara tentang karya seni pasti banyak orang langsung terlintas dalam pikiranya pastilah sebuah seni rupa. padahal dalam sebuah seni rupa sendiri masih banyak cabangnya.
Sebuah seni rupa sendiri hampir setiap hari kita selalu berdampingan, bahkan dari bangun tidur sampai tidur lagi. Salah satu cabang seni rupa yang setiap harinya bersama kita adalah seni kriya.
Kenapa kriya ? Sadar atau tidak sadar sebagian besar barang yang kita pakai dalam keseharian kita adalah hasil kriya. Mulai dari baju, barang hiasan, dan masih banyak lagi yang lainya.
Dalam jenisnya saja sebuah bentuk kriya sendiri terbagi menjadi banyak macam seperti kriya kayu, kriya tekstil, kriya kerami, kriya logam, dan masih banyak lagi jenis-jenis kriya yang lainya
Pengertian Seni Kriya
Istilah dari kriya sendiri merupakan salah satu bahasa Sansekerta “krya” yang mempunyai arti mengajarkan. Dari satu kata tersebut berkembang menjadi beberapa kosa kata seperti kriya dan karya serta kerja.
Dalam pengertian yang lain seni kriya merupakan sebuah seni yang menggunakan sebuah ketrapilan tangan atau hand skill untuk menciptakan sebuah barang. Penciptaan sesuatu dari hasil kriya ini kerana mengandung kata seni pastilah mengandung unsur keindahan.
Akan tetapi dalam sebuah hasil karya seni yang satu ini bukan hanya dari segi keindahanya saja yang di lihat akan tetapi juga memiliki nilai guna yang tinggi.
Beberapa penjelasan yang lain juga menyebutkan bahwa arti dari kriya sendiri merupakan mengerjakan seuatu hal yang menghasilkan sebuah objek atau benda. Dalam kamus besar bahasa Indonesia arti bisa diartikan sebagai kerja ( kerajinan tangan). Lantas siapa yang mengerjakan seni ini ? Seniman kriya ini bisa juga disebut sebagai pengrajin atau craftworker.
Dalam pembuatan karya seni yang satu sangatlah membutuhkan sebuah kecekatan tangan dan juga imajinasi serta kreativitas yang tinggi. Sebab pada karya seni ini sangatlah membutuhkan ketrampilan yang memanfaatkan barang-barang disekitar kita untuk menjadikan barang tersebut bernilai estetis dan bernilai guna yang tinggi.
Fungsi Seni Kriya
Seni kriya sendiri memiliki banyak fungsi dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini penjelasan fungsi seni kriya selengkapnya.
1. Fungsi Dekorasi (Hiasan)
Banyak sekali jenis dari bentuk kriya ini, ada yang digunakan untuk menunjang kegiatan manusia dan ada juga yang digunakan sebagai sarana mempercantik sebuah ruangan atau gedung
Karena seni kriya ini bukan hanya memandang dari segi keindahan akan tetapi juga seimbang dengan segi praktisnya. Contoh karya seni yang digunakan untuk dekorasi seperti hiasan dinding, patung, seni-seni ukiran, dan masih banyak yang lainya.
2. Fungsi Sebagai Benda Terapan (Siap Pakai)
Selain digunakan untuk sebagai penghias atau dekorasi hasil karya seni kriya karena fungsi estetisnya, seni kriya ini juga memiliki fungsi pakai atau fungsi terapan yang menjadikan hasil dari karya seni ini menjadi barang yang siap digunakan untuk kebutuhan sehari-hari akan tetapi tetap tidak menghilangkan fungsi keindahanya.
Contoh dari fungsi kedua ini misalnya seperti senjata, futnitur, meubel, keramik ,dan yang lain sebagainya.
Fungsi dari seni kriya yang lainya adalah sebagai pemenuh kebutuhan emosional dari manusia. Karena sifat manusia ini yang kadang berubah-ubah menjadikan salah satu bagian dari seni rupa ini menjadi salah satu cara yang bisa dibilang bagus untuk membuat orang senang dan bahagia.
Contoh-contoh seni kriya yang digunakan untuk sebagai benda penghibur seperti boneka, congklak, oregami, dan jenis-jenis benda yang lainya.
Jenis-jenis Seni Kriya Berdasarkan Bahan yang Digunakan
Berikut ini adalah penjelasan singkat dari jenis-jenis seni kriya berdasarkan bahan yang digunakan.
A. Seni Kriya Kayu
Kriya kayu adalah salah satu jenis kerajinan kriya yang menggunakan bahan dasar kayu sebagai media utamanya. Dalam pembuatan kerajinan kriya kayu ini menggabungkan dua fungsi sekaligus.
Dalam beberapa karya seni seperti kursi ukir atapun yang lainya penggabungan ini juga menjadikan kriya kayu ini memiliki dua manfaat sekaligus yaitu sebagai fungsi hias dan juga fungsi pakai.
Tapi ada juga yang hanya menggunakan fungsi estitisnya saja dalam pembuatan kerajinan kayu ini. Contoh-contoh dari seni kriya kayu ini adalah wayang golek, topeng, meubel, ukiran-ukiran dan masih banyak lagi yang lainya.
B. Seni Kriya Tekstil
Istilah dari tekstil sendiri sangatlah luas dan mencakup banyak jenis. Kriya tekstil ini merupakan hasil dari sebuah kain yang cara pembuatanya dengan cara di ikat, di pres, di tenun, dan lain sebagainya.
Teknik dalam pembuatanya pun juga bermaca-macam ada yang menggunakan teknik tenun, teknik memilin, di pintal, dan dari teknik-teknik tersebut menjadikan sebuah kain berupa barang yang sudah jadi.
Beberapa contoh dari hasil kriya teksil ini seperti batik, kain tenun, songket, dan masih banyak lagi yang lainya.
C. Kriya Keramik
Bahan yang digunakan untuk membuat kriya keramik adalah tanah liat (lempung). Dalam pembuatan keramik ada banyak teknik yang digunakan diantaranya adalah teknik lempeng, pilin, teknik cetak, dan pijit.
Setelah dalam beberapa teknik untuk membentuk tanah liat tersebut kemuadian dilakukan sistem pengeringan dan kemuadian pembakaran untuk menjadikan keramik yang masih mentah tersebut menjadi matang dan keras.
Ada banyak jenis varian dari keramik ini, ada yang menggunakan cat untuk menghiasnya. Dan ada juga yang menggunakan kombinasi warna tanah untuk membentuk sebuah pola yang indah dan cantik.
Hasil dari seni keramik ini sangatlah bermacam-macam. Ada yang dibuat untuk menjadi benda hias yang bervariasi bentuknya seperti guci, vas bunga, pot dan sebagainya.
Ada juga yang dijadikan sebagai benda pakai seperti piring, kendi, dan benda-benda keramik yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari lainya.
Sentra kerajinan seni kriya keramik di Indonesia yang terkenal ada di beberapa daerah seperti Yogyakarta, Cirebon, Malang, dan Purwokerto.
D. Kriya Logam
Seni kriya logam merupakan sebuah seni yang mengolah sebuah logam menjadi bahan dasar karya seni tersebut untuk di jadikan berbagai macam kerajinan. Proses atau teknik pengolahan logam ini agar menjadi sebuah karya seni yang bagus dengan cara mengecor atau melelehkan logam dengan panas kemudian dilakukan sebuah prosess pencetakan.
Dalam hal ini proses pembentukan sebuah seni logam ada berbagai macam cara yang pertama menggunakan teknik cetak, yang kedua menggunakan teknik manual. Teknik manual ini digunakan biasanya setelah proses peleburan di jadikan bentuk lempengan yang kemudian dengan bantuan beberapa alat di bentuk sedemikian rupa untuk menjadi sebuah kerajinan yang bernilai seni yang tinggi.
Jika pengertian di atas sedikit menjelaskan teknik yang manual, ada satu teknik lagi yang biasanya digunakan untuk membuat karya seni logam ini yaitu teknik cetak.
Dalam teknik a cire percue atau teknik cetak ini masih di bagi menjadi dua yaitu cetak menggunakan model dari lilin yang kedua teknik bivalve atau teknik setangkap.
Yang dimaksud dengan cetak lilin adalah teknik membentuk logam menggunakan lilin sebagai media pencetakan yang sebelumnya sudah di bentuk sedemikian rupa seperti yang kita inginkan.
Cara penggunaan teknik ini adalah membuat model dari lilin terlebih dahulu kemudian menutup model menggunakan tanah dan dibuat lubang dari dari atas untuk memasukan cairan logam yang sudah meleleh.
Setelah di tuangkan dalam cetakan tunggu hingga mengeras dan hasil jadinya bisa di keluarkan dari cetakan dengan cara di pecahkan.
Teknik yang kedua yaitu teknik setangkap, teknik ini menggunakan sebuah cetakan yang dimana cetakan tersebut dapat dibuka tanpa harus memecahkanya.
Caranya sama halnya dengan teknik cetak lilin akan tetapi jika teknik cetak lilin mengeluarkan hasil jadi dari kerajinan logamnya harus dibuka, jika teknik setangkap cetakan yang digunakan bisa di pakai untuk membuat kerajinan lagi.
Kriya logam biasanya menggunakan berbagai jenis macam logam dalam pembuatanya seperti logam perak, perunggu, emas, tembaga, besi, kuningan, dan alumunium.
Contoh-contoh dari seni kriya logam ini seperti perhiasan emas, patung perunggu, peralatan rumah tangga, beberapa bentuk alat musik, dan masih banyak lagi yang lainya.
E. Seni Kriya Kulit
Kriya kulit merupakan jenis seni kriya yang menggunakan kulit sebagai bahan utamanya. Kulit yang biasa digunakan untuk kerajinan ini adalah kulit sapi, ular, kambung, kerbau, dan buaya.
Sebelum proses pengolahan dari kulit tersebut kulit diolah dahulu dengan proses yang panjang. Mulai dari pemisahan daging dari kulit jika ada sisa daging yang masih tersisa dalam daging, pencucian dengan zat-zat tertentu, pembersihan, perendaman dengan zat kimia, pewarnaan, perentengan dengan tujuan agar kulit tidak mengkerut, pengeringan dan yang terakhir penghalusan.
Setelah proses yang panjang tadi kulit yang sudah jadi dan siap pakai ini siap untuk dipotong sesuai apa yang ingin dibuat. Beberapa contoh dari hasil seni kriya kulit ini adalah tas, sepatu, wayang kulit, dompet, alat musik, dan masih banyak lagi yang lainya.
Jenis-jenis Seni Kriya Berdasarkan Proses Pembuatanya
Jika pengertian di atas menjelaskan seni kriya berdasarkan bahan yang digunakan, di bawah ini merupakan penjelasan terkait seni kriya berdasarkan proses pembuatanya.
1. Seni Kriya Ukir atau Pahat
Jenis, bahan, teknik, dan bentuk dalam seni yang satu ini sangatlah banyak dan beragam. Mulai dari sebuah ukiran, patung, dan juga kerajinan yang lainya.
Dalam seni ukir atau pahat ini tidak hanya menggunakan kayu sebagai bahan dasar pembuatanya. Akan tetapi juga bisa membuat dari bahan logam, batu, tulang, dan kulit hewan juga bisa menjadi bahan dasarnya.
Bali dan Jepara merupakan salah satu daerah yang paling banyak memiliki sentra industri pahat dan ukir ini. Karya seni ukir yang dihasilkan dari daerah tersebut bahkan bernilai jual tinggi hingga menembus penjualan luar negeri.
Selai dari kayu sentra industri seni ukir dari Bali juga menghasilkan bentuk pahatan dan ukiran kayu yang cantik dan indah Rata-rata bahan baku yang digunakan untuk membuatkanya adalah batu andesit.
2. Kriya Batik
Seni kriya yang selanjutnya adalah batik. Proses pembuatan kain batik ini menggunakan berbagai macam teknik. Diantaranya ialah teknik tulis, teknik lukis ,dan menggunakan teknik cap.
Batik tulis merupakan salah satu teknik batik yang sudah lama ada, hingga sekarang masih dilestarikan oleh para pengrajin batik di Indonesia.
Jenis-jenis kain batik yang terkenal rata-rata berada di pulau Jawa, akan tetapi beberapa daerah di Indonesia juga memiliki kain batik yang bagus dan tidak kalah cantiknya dengan batik pulau Jawa.
Pulau Kalimantan, Sulawesi, Sumatra, dan Bali merupakan beberapa pulau yang juga memiliki kerajinan batik.
3. Seni Kriya Anyaman
Seni anyaman merupakan salah satu jenis dari seni kriya. Kerajinan kriya di Indonesia sendiri sangatlah banyak ragamnya, baik jenis, bahan, maupun bentuknya. Bahan yang digunakan untuk membuat anyaman ini seperti kulit bambu, batang rotan, daun pandan, dan masih banyak lagi yang lainya.
Selain beberapa bahan yang di atas ada juga yang memanfaatkan enceng gondok, pelepah pisang, serat kayu dan masih lagi yang lainya. Teknik dasar pada pembuatan seni anyam ini menggunakan teknik jalur pakan (horizontal) dan juga pakan lungsi (vertikal), serta pakan gulungan (diagonal).
4. Kriya Tenun
Indonesia merupakan salah satu penghasil kain hias terbesar didunia. Kekhasan dari kain yang dihasilkan oleh kain Indonesia sangatlah beragam coraknya. Salah satu dari kain hias tersebut adalah kain tenun, kain tenun sendiri memiliki dua jenis yaitu songket dan tenun ikat.
Perbedaan antara dua jenis kain tersebut adalah dari bahan yang digunakan dan teknik pembuatanya. Bahan yang digunakan untuk membuat sebuah tenun songket ini salah satu contohnya menggunakan benang perak, emas, dan sutra.
Daerah Penghasil seni tenun ikat yang terkenal di Indonesia. Diantaranya Aceh, Sulawesi, Sulawesi Tengah, Sumatra, Bali, Toraja, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, NTT, Maluku, dan juga Flores.
Sedangkan daerah penghasil songket terkenal di Indonesia diantaranya Aceh, Sumatra Barat, Riau, Sumatra utara, Sulawesi, Palembang, Lombok, Bali, dan masih banyak lagi yang lainya.
Seni tenun ini merupakan salah satu seni yang menghasilkan karya seni yang mahal untuk dijual karena segi kerumitan dalam pembuatanya.
Sebenarnya masih sangat banyak jenis-jenis seni kriya, baik itu seni kriya murni ataupun juga seni kriya terapan yang ada di bumi Nusantara ini.
No comments:
Post a Comment